Infrastruktur Pendidikan Indonesia Parah
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sofyan Tan menyatakan kondisi infrastruktur pendidikan di Indonesia parah.
"Dengan alokasi dana 20% yang dianggarkan pemerintah untuk pendidikan tentu kita bisa melihat sesuatu yang ganjil, dimana kondisi infrastruktur yang berada di Kupang saja mencerminkan infrastruktur pendidikan kita sangat parah," papar Sofyan Tan disela-sela Kunjungan Komisi X DPR meninjau sekolah-sekolah di Kupang, NTT, Senin (1/8/2016)
Data itu, lanjut Sofyan, didukung bahwa pada kunjungan ini ada sejumlah 1,8 juta ruang belajar dimana diantaranya itu hanya 20% yang dalam keadaan baik. Sedangkan sisanya rusak total, sedang maupun ringan.
"Ini mencerminkan sesuatu yang harus lebih kerja keras lagi pemerintah dalam melihat dan membangun kondisi pendidikan kita pada saat ini," tegas politisi dari daerah pemilihan Sumatera Utara ini.
Pada kesempatan tersebut, ia menilai partisipasi dari daerah NTT juga sangat penting. Karena kondisi pendidikan kita ini dapat diketahui apabila daerah juga memberikan laporan dan memanfaatkan dana yang diberikan kepada daerah untuk dimanfaatkan sebaik mungkin dalam membangun ruang-ruang belajar atau memperbaiki ruang-ruang belajar yang ada.
Menurut Sofyan Tan, Indonesia memiliki permasalahan bukan hanya infrastruktur pendidikan, tapi juga persoalan guru yang ada. "Kita sudah tahu dari hasil uji kompetensi guru kita hampir 50% lebih adalah guru yang hasil UKGnya itu nilainya 50," ungkapnya.
Jadi, tandasnya, bukan hanya infrastruktur. Tapi pembangunan infrastruktur harus disertai dengan pembangunan SDM daripada guru.Dengan demikian, tambah Sofyan, peningkatan kualitas pendidikan kita semakin lebih baik.
"Saya sangat prihatin tentang kondisi pada saat ini, kadang pemerintah daerah tidak begitu peduli terhadap pendidikan. Sehingga dana yang disalurkan tidak dimanfaatkan sebaik mungkin dalam pendidikan di daerah tersebut," jelasnya. (sc) foto : Suci/mr.